ASBABUN NUZUL JUZ 30
·
Surat Ke –
102 At-Takaatsur ayat 1-8
Ibnu Hatim yang bersumber dari Ibnu
Buraidah meriwayatkan bahwa ayat ini (1-2) turun berkenaan dengan dua kabilah
Anshar, bani Haritsah dan Bani Harits yang saling menyombongkan diri dengan kekayaan
dan keturunannya. Mereka saling Tanya: “Apakah kalian mempunyai pahlawan yang
segagah dan secekatan si anu?” mereka saling menyombongkan diri dengan
kedudukan dan kekayaan orang-orang yang masih hidup. Mereka juga saling
mengajak pergi ke kuburan untuk menyombongkan kepahlawanan golongannya yang
sudah gugur, dengan menuju ke kuburannya. Ayat ini (1-2) turun sebagai teguran
kepada orang-orang yang hidup bermegah-megahan sehingga ibadahnya kepada Allah
terlalaikan.
Dalam riwayat Ibnu Jarir yang bersumber
dari ‘Ali dikemukakan bahwa ‘Ali pernah berkata: “Pada mulanya kami sangsi
tentang siksa kubur. Setelah turun ayat ini (1-4), hilanglah kesangsian itu.”
·
Surat Ke
-103 Al-Ashr ayat 1-3
Asbabun nuzul surat al Ashr adalah
kebiasaan bangsa arab apabila tiba waktu sore, mereka sering duduk_duduk tanpa
ada aktifitas, mereka bercakap_cakap membicarakan urusan kehidupan dunia dan
bercerita tentang urusan dunia pula. Mereka menceritakan tentang kemegahan
asal_usul nenek moyang, kedudukan, kekayaan, kejayaan hidup dll. Sehingga bisa
mengakibatkan pertengkaran, muncul rasa iri yg menimbulkan pertikaian,
permusuhan dalam masyarakat. Melihat keadaan demikian sebagian mereka ada yg
menyalahkan waktu ashar atau waktu sore, dengan mengatakan bahwa waktu ashar
adalah waktu yg celaka atau waktu naas, sehingga mereka mengatakan waktu sore
banyak bahayanya.
Demikian menurut penjelasan Syekh Muhammad Abduh.
Berkenaan dengan keadaan itu, turunlah surat Al Ashr yg memberi penjelasan bahwa waktu ashar tidak salah, kesalahannya terletak pada manusia yg menggunakan waktu ashar untuk hal_hal yg tidak benar.
Demikian menurut penjelasan Syekh Muhammad Abduh.
Berkenaan dengan keadaan itu, turunlah surat Al Ashr yg memberi penjelasan bahwa waktu ashar tidak salah, kesalahannya terletak pada manusia yg menggunakan waktu ashar untuk hal_hal yg tidak benar.
·
Surat Ke
-104 Al-Humazah ayat 1-9
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim
yang bersumber dari ‘Utsman dan Ibnu ‘Umar bahwa ‘Utsman dan Ibnu ‘Umar
berkata: “Masih segar terngiang di telinga kami bahwa ayat ini (al-Humazah :
1-2) turun berkenaan dengan Ubay bin Khalaf, seorang tokoh Quraisy yang kaya
raya, yang selalu mengejek dan menghina Rasul dengan kekayaannya.”
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim
yang bersumber dari as-Suddi bahwa ayat ini (al-Humazah 1-3) turun berkenaan
dengan al-Akhnas bin Syariq yang selalu mengejek dan mengumpat orang. Ayat
tersebut turun sebagai teguran terhadap perbuatan seperti itu.
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang
bersumber dari seorang suku Riqqah bahwa ayat ini (al_Humazah: 1-3) turun
berkenaan dengan Jamil bin ‘Amir al-Jumhi, seorang tokoh musyrik yang selalu
mengejek dan menghina orang.
Diriwayatkan oleh Ibnul Mundzir yang
bersumber dari Ibnu Ishaq bahwa Umayyah bin Khalaf selslu mencela dan menghina
Rasulullah apabila berjumpa dengannya. Maka Allah menurunkan ayat ini
(al-Humazah: 1-9) sebagai ancaman siksa yang sangat dasyat terhadap orang-orang
yang mempunyai anggapan dan berbuat seperti itu.
·
Surat Ke
-105 Al-Fill ayat 1-5
Abdul Muthallib kembali kepada
orang-orang Quraisy dan memberi tahu kepada mereka tentang tentera bergajah
pimpinan Abrahah. la perintahkan mereka supaya keluar dari Mekah dan
berlindung ke atas gunung-gunung. Kemudian ia berdiri dan bergantung di pintu
Ka’bah. Segolongan orang Quraisy berdiri bersamanya berdoa kepada Allah dan
memohon pertolongan kepada-Nya. Abrahah menghadapkan pasukan dan gajahnya
ketika telah tiba di sekitar Mekah, tetapi gajahnya lantas menderum di luar
kota Mekah dan tidak mau memasukinya. Mereka berusaha keras untuk memasuki kota
Mekah, tetapi tidak berhasil. Hal itu diterangkan juga oleh Rasulullah saw.
Melalui sabda beliau pada waktu peristiwa Hudaibiah ketika unta beliau
al-Qashwa’ menderum di luar kota Mekah.
Maka, orang-orang berkata, “Al-Qashwa’ mogok.” Lalu Rasulullah bersabda, “Al-Qashwa’ tidak mogok dan dia tidak diciptakan untuk mogok. Akan tetapi, dia ditahan oleh yang menahan gajah dahulu.”Diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim bahwa Rasulullah S.A.W bersabda pada waktu pembebasan kota Mekah (Fat-hu Makkah),
Nah, itu adalah peristiwa yang pasti bahwa Allah telah menahan gajah itu dari memasuki Mekah pada waktu peristiwa gajah.Kemudian Allah hendak membinasakan pasukan itu beserta komandannya. Maka, dikirimkan-Nyalah kepada mereka beberapa rombongan burung yang melempari mereka dengan batu-batu yang berasal dari tanah liat dan dari batu-batu gunung, sehingga mereka menjadi seperti daun-daun kering yang terobek robek, sebagaimana diceritakan oleh Al-Qur’anul-Karim. Abrahah pun tekena lemparan di tubuhnya. Mereka membawanya dalam keadaan jari-jarinya terputus satu demi satu, hingga sampai di Shan’a. Maka, ia tidak mati sehingga dadanya terbelah dan kelihatan hatinya, sebagaimana diceritakan dalam beberapa riwayat.
Maka, orang-orang berkata, “Al-Qashwa’ mogok.” Lalu Rasulullah bersabda, “Al-Qashwa’ tidak mogok dan dia tidak diciptakan untuk mogok. Akan tetapi, dia ditahan oleh yang menahan gajah dahulu.”Diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim bahwa Rasulullah S.A.W bersabda pada waktu pembebasan kota Mekah (Fat-hu Makkah),
Nah, itu adalah peristiwa yang pasti bahwa Allah telah menahan gajah itu dari memasuki Mekah pada waktu peristiwa gajah.Kemudian Allah hendak membinasakan pasukan itu beserta komandannya. Maka, dikirimkan-Nyalah kepada mereka beberapa rombongan burung yang melempari mereka dengan batu-batu yang berasal dari tanah liat dan dari batu-batu gunung, sehingga mereka menjadi seperti daun-daun kering yang terobek robek, sebagaimana diceritakan oleh Al-Qur’anul-Karim. Abrahah pun tekena lemparan di tubuhnya. Mereka membawanya dalam keadaan jari-jarinya terputus satu demi satu, hingga sampai di Shan’a. Maka, ia tidak mati sehingga dadanya terbelah dan kelihatan hatinya, sebagaimana diceritakan dalam beberapa riwayat.
·
Surat Ke
-106 Al-Quraisy ayat 1-4
Orang Quraisy biasa Mengadakan
perjalanan terutama untuk berdagang ke negeri Syam pada musim panas dan ke
negeri Yaman pada musim dingin. dalam perjalanan itu mereka mendapat jaminan
keamanan dari penguasa-penguasa dari negeri-negeri yang dilaluinya. ini adalah
suatu nikmat yang Amat besar dari Tuhan mereka. oleh karena itu sewajarnyalah
mereka menyembah Allah yang telah memberikan nikmat itu kepada mereka.
Diriwayatkan oleh al-Hakim dan
lain-lain, yang bersumber dari Ummu Hani’ binti Abi Thalib bahwa Rasulullah saw
bersabda, “Allah mengutamakan kaum Quraisy dengan tujuh perkara…”sampai akhir
hadits. Di dalam hadits tersebut disebutkan : “…. Diturunkan satu surat khusus
berkenaan dengan mereka (kaum Quraisy), dan di dalam surat tersebut tidak
disebut kaum lain”, yaitu surat 106 Quraisy ayat 1-4.
·
Surat Ke
-107 Al-Ma’un ayat 1-7
Ayat 1 sampai 3 diturunkan setelah terjadi peristiwa menyembelih hewan untuk
pesta kemudian anya anak yatim yang meminta minta oleh kafir quraisy tersebut
bukannya diberi akan tetapi justru malah dibentak bentak dan diusir (demikian
diterangkan dalam tafsir Quaisy Sihab)Kemudian ayat 4 sampai 7 turun berkenaan
dengan orang orang Munafik yang memamerkan shalat kepada orang orang beriman;
mereka melakukan shalat dengan riya' dan meninggalkannya jika tidak ada yang
melihatnya serta menolak memberikan memberikan bantuan kepada orang miskin dan
anak yatim. (Riwayat Ibnu Mundzir)
·
Surat Ke
-108 Al-Kautsar ayat 1-3
Hakam Ahmed ElChudrie
ayat itu turun pada hari Hudaibiyah pada saat melakukan perjanjian damai dengan orang2 quraisy. kemudian dikatakan kepada Nabi Muhammad saw, "Shalatlah dan Sembelihlah hewan hadiah." oleh karenanya, suart tersebut termassuk dalam surat madaniyah..
ayat itu turun pada hari Hudaibiyah pada saat melakukan perjanjian damai dengan orang2 quraisy. kemudian dikatakan kepada Nabi Muhammad saw, "Shalatlah dan Sembelihlah hewan hadiah." oleh karenanya, suart tersebut termassuk dalam surat madaniyah..
·
Surat Ke
-109 Al-Kafirun ayat 1-6
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa kaum Quraisy
berusaha mempengaruhi Nabi saw. dengan menawarkan kekayaan agar beliau menjadi
seorang yang paling kaya di kota Makkah, dan akan dikawinkan dengan yang beliau
kehendaki. Usaha ini disampaikan dengan berkata: "Inilah yang kami
sediakan bagimu hai Muhammad, dengan syarat agar engkau jangan memaki-maki
tuhan kami dan menjelekkannya, atau sembahlah tuhan-tuhan kami selama
setahun." Nabi saw menjawab: "Aku akan menunggu wahyu dari
Tuhanku." Ayat ini (S.109:1-6) turun berkenaan dengan peristiwa itu
sebagai perintah untuk menolak tawaran kaum kafir. Dan turun pula Surat Az
Zumar ayat 64 sebagai perintah untuk menolak ajakan orang-orang bodoh yang
menyembah berhala. (Diriwayatkan oleh at-Thabarani dan Ibnu Abi Hatim yang bersumber
dari Ibnu Abbas.)
·
Surat Ke
-110 an- Nashr ayat 1-3
Diriwayatkan
oleh ‘Abdurrozzaq did lam kitab al-Mushannaf, dari Ma’mar yang bersumber dari
az-Zuhri, bahwa ketika Rasulullah saw memasuki kota Makah saat Fathu Makkah,
Khalid bin Walid diperintahkan untuk memasuki Makah dari jurusan dataran rendah
untuk menggempur pasukan Quraisy (yang menyerangnya) serta merampas senjatanya
setelah memperoleh kemenangan. Maka berbondong-bondonglah kaum Quraisy masuk
Islam. Surat ini turun berkenaan dengan peristiwa tersebut, sebagai perintah
untuk memuji syukur dengan memahasucika Allah atas kemenangan yang telah diraih
dan meminta ampunan atas segala kesalahan yang telah dilakukan.
·
Surat Ke
-111 al-Lahab ayat 1-5
Diriwayatkan oleh al-Bukhori dan
lain-lain, yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas bahwa suatu ketika Rasulullah saw
naik ke bukit Shafa sambil berseru :”Mari berkumpul pada pagi hari ini !” maka
berkumpullah kaum Quraisy. Rasulullah bersabda :”Bagaimana pendapat kalian,
seandainya aku beritahu bahwa musuh akan datang besok pagi atau petang, apakah
kalian percaya padaku?” Kaum Quraisy menjawan: “Pasti kami percaya”. Rasulullah
bersabda: “Aku peringatkan kalian bahwa siksa Allah yang dasyat akan datang.”
Berkatalah Abu Lahab:”Celakalah engkau ! apakah hanya untuk ini, engkau
kumpulkan kami ?” Maka turunlah ayat ini (surat Al-Lahab ayat 1-5). Berkenaan
dengan peristiwa tersebut, yang melukiskan bahwa kecelakaan itu akan menimpa
orang yang memfitnah dan menghalang-halangi agama Allah.
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Isra-il, dari Abu Ishaq,
yang bersumber dari orang Hamdan yang bernama Yazid bin Zaid. Diriwayatkan pula
oleh Ibnul Mundzir yang bersumber dari ‘Ikrimah, bahwa istri Abu Lahab
menyebarkan duri-duri yang hendak dilalui oleh Nabi Muhammad saw. Maka surat
ini turun berkenaan dengan peristiwa tersebut, yang melukiskan bahwa orang yang
menghalang-halangi dan menyebarkan permusuhan terhadap Islam akan mendapat
siksa Allah swt.
·
Surat Ke
-112 al-Ikhlas ayat 1-4
Diriwayatkan
oleh at-Tirmidzi, al-Hakim, dan Ibnu Khuzanah, dari Abul ‘Aliyah, yang
bersumber dari Ubay bin Ka’ab. Diriwayatkan pula oleh ath-Thabarani dan Ibnu
Jarir, yang bersumber dari Jabir bin ‘Abdillah bahwa kaum musyrikin meminta
penjelasan tentang sifat-sifat Allah kepada Rasulullah saw, dengan berkata,
“Jelaskan kepada kami sifat-sifat Rabb-mu.” Ayat Al-Ikhlash 1-4 ini turun
berkenaan dengan peristiwa tersebut, sebagai tuntunan untuk menjawab permintaan
kaum musyrikin
·
Surat
Ke-113 Al Falaq ayat 1-5
·
Surat
Ke-114 An-Nas ayat 1-6
Dalam suatu riwayat
dikemukakan bahwa Rasulullah Saw, pernah sakit yang agak parah, sehingga
datanglah kepadanya dua malaikat, yang satu duduk disebelah kepalanya dan yang
satunya lagi disebelah kakinya. Berkatalah malaikat disebelah kakinya kepada
yang ada disebelah kepalanya: "Apa yang engkau lihat ?" Ia berkata :
"Dia kena guna-guna". "apa guna-guna itu?". "guna-guna
itu sihir". "Siapa yang membuat sihirnya?" Ia menjawab :
"Labid bin al-A'sham Alyahudi yang sihirnya berupa gulungan yang disimpan
disumur keluarga si Anu,dibawah sebuah batu besar. Datanglah ke sumur itu,
timbalah airnya dan angkat batunya kemudian ambillah gulungannya dan
bakarlah".
Pada pagi hari Rasulullah Saw, mengutus 'Ammar bin Yasir dengan kawan-kawanya. Setibanya di sumur itu tampaklah airnya merah seperti air pacar. Air itu ditimbanya dan diangkat batunya serta dikeluarkan gulungannya terus dibakar dan ternyata di dalam gulungann itu ada tali yang terdiri dari sebelas simpul. Kedua surat ini (Q.S 113 dan Q.S 114) turun berkenaan dengan peristiwa itu. Setiap kali Rasulullah mengucapkan satu ayat terbukalah simpulnya.
Pada pagi hari Rasulullah Saw, mengutus 'Ammar bin Yasir dengan kawan-kawanya. Setibanya di sumur itu tampaklah airnya merah seperti air pacar. Air itu ditimbanya dan diangkat batunya serta dikeluarkan gulungannya terus dibakar dan ternyata di dalam gulungann itu ada tali yang terdiri dari sebelas simpul. Kedua surat ini (Q.S 113 dan Q.S 114) turun berkenaan dengan peristiwa itu. Setiap kali Rasulullah mengucapkan satu ayat terbukalah simpulnya.
Diriwayatkan
oleh al-baihaki didalam kitab Dala'ilun Nu-buwah dari al-kalbi dari Abi Shalih
yang bersumber dari Ibnu Abbas.
Keterangan :
Dalam kitab Bukhari
terdapat syahid (penguat Hadist) yang ceritanya seperti itu, tapi tidak
menyebutkan sebab turunnya dua surat itu. Dalam riwayat lain ada syahid yang
ceritanya seperti itu dan menyebutkan sebab turunnya kedua surat itu.
Dalam riwayat lain
dikemukakan bahwa kaum yahudi membuat makanan bagi Rasulullah Saw. Setelah
makan makanan itu tiba-tiba Rasulullah sakit keras sehingga sahabat-sahabatnya
mengira bahwa penyakit itu timbul dari perbuatan yahudi itu, maka turunlah
Jibril membawa dua surat ini (Q.S 113 dan Q.S 114) dan membacakan ta'udz.
Seketika itu juga
Rasulullah Saw, keluar menemui sahabat-sahabatnya dalam keadaan sehat wal'afiat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar